Liburan adalah momen yang paling ditunggu oleh banyak mahasiswa. Setelah padatnya aktivitas kuliah, ujian, dan tugas kampus, pergi berlibur menjadi cara menyegarkan pikiran. Namun sering kali, semangat liburan justru membuat banyak mahasiswa terburu-buru dan kurang teliti saat menyiapkan barang bawaan. Akibatnya, barang penting sering tertinggal dan bisa mengganggu kenyamanan perjalanan.
Barang Kecil Tapi Penting
Menurut survei perjalanan domestik tahun 2024, sekitar 36 persen pelancong muda pernah mengalami kehilangan atau ketinggalan barang saat bepergian. Dari jumlah itu, hampir 60 persen adalah mahasiswa yang berlibur dalam kelompok. Kebanyakan mengaku lupa memeriksa ulang tas atau koper sebelum berangkat.
Berikut ini beberapa barang kecil tapi sering tertinggal:
- Charger ponsel atau kabel data
- Obat pribadi atau vitamin
- Kartu identitas dan kartu mahasiswa
- Alat mandi
- Powerbank
Barang-barang tersebut sering dianggap sepele sehingga tidak dicatat dalam daftar bawaan. Padahal, jika tertinggal, bisa merepotkan selama perjalanan.
Dokumen Pribadi dan Barang Berharga
Dokumen pribadi merupakan hal yang sangat penting saat bepergian, terutama bagi mahasiswa yang melakukan perjalanan jauh. Banyak mahasiswa baru sadar ketika sudah tiba di bandara atau terminal bahwa KTP, SIM, atau tiket fisik tertinggal. Kejadian ini sering menyebabkan keterlambatan keberangkatan atau bahkan harus membayar ulang biaya perjalanan.
Beberapa barang penting yang perlu dipastikan ada di tas tangan:
- KTP atau SIM
- Tiket perjalanan (fisik atau salinan digital)
- Kartu debit atau e-money
- Kartu mahasiswa dan dokumen tambahan jika ikut kegiatan kampus
Kasus kehilangan dokumen selama liburan meningkat 18 persen pada musim liburan semester tahun lalu. Hal ini menunjukkan pentingnya kehati-hatian mahasiswa dalam membawa dan menyimpan barang penting.
Barang Penunjang Kenyamanan
Selain barang kecil dan dokumen pribadi, banyak mahasiswa juga sering lupa membawa barang-barang penunjang kenyamanan. Misalnya topi, kacamata hitam, atau sandal tambahan. Barang-barang ini tidak selalu wajib, tetapi bisa sangat membantu jika liburan dilakukan ke destinasi yang memiliki cuaca ekstrem atau aktivitas padat.
Beberapa contoh barang penunjang kenyamanan:
- Topi atau pelindung kepala
- Kacamata hitam
- Payung lipat atau jas hujan
- Sandal ringan
- Tas kecil untuk bepergian
Banyak mahasiswa menganggap barang-barang ini bisa dibeli di lokasi wisata. Padahal, membeli ulang sering kali menghabiskan biaya tambahan dan mengganggu jadwal perjalanan.
Tips Menghindari Barang Tertinggal
Ada beberapa cara mudah untuk mencegah barang tertinggal saat liburan. Cara paling efektif adalah membuat daftar bawaan dan melakukan pengecekan ulang sebelum berangkat. Menurut laporan aktivitas wisatawan muda 2024, sekitar 74 persen pelancong yang membuat daftar bawaan mengaku tidak mengalami kehilangan barang selama perjalanan.
Tips praktis yang bisa diterapkan:
- Buat checklist barang bawaan dan tempel di koper atau tas utama
- Siapkan dokumen penting dalam satu map khusus
- Gunakan pouch kecil untuk barang elektronik dan charger
- Periksa ulang setiap laci dan meja sebelum meninggalkan penginapan
- Gunakan label nama pada koper atau tas
Jangan Sampai Tidak Nyaman
Melupakan barang saat liburan mungkin terdengar sepele, tetapi dampaknya bisa membuat perjalanan tidak nyaman. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk lebih teliti saat menyiapkan perlengkapan. Barang kecil seperti charger atau kartu identitas sering menjadi penyebab utama kerepotan saat bepergian. Banyak contoh nyata, seperti mahasiswa Stiti liburan ke Bali yang akhirnya harus membeli perlengkapan baru karena lupa membawa beberapa barang penting. Dengan perencanaan sederhana dan daftar bawaan yang jelas, pengalaman liburan bisa menjadi lebih tenang dan menyenangkan.




